MEJAPUBLIK.COM MERANGIN – Angka Stunting di Kecamatan Batang Masumai tiba-tiba melonjak dibandingkan kecamatan lainnya dalam sepekan terakhir. Tidak tanggung-tanggung angka Stunting di Batang Masumai itu tembus sampai 60 kasus.
Mendengar hal tersebut, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Merangin Fajarman, langsung menggelar monitoring dan evaluasi (Monev) di kecamatan tersebut, Sabtu (04/5).
‘’Jadi setelah kita melakukan pengarahan dan paparan apa yang akan kita lakukan untuk mengentaskan Stanting di Kabupaten Merangin pada umumnya dan Batang Masumai pada khususnya, kita langsung action ke lapangan,’’ujar Sekda Merangin tersebut, usai memimpin jalannya rapat.
Fajarman didampingi Kadis Pembedayaan Perempuan dan Keluarga Berencana PKB H Abdaie, Kadis PMD Andre, perwakilan dari Dinas Kesehatan, Camat Batang Masumai, para Kepala Desa dan para anggota TPPS, meninjau dan memberikan bantuan susu dan telor untuk anak Stunting di Desa Kederasan Panjang dan Desa Nibung.
‘’Alhamdulillah anak-anak yang kita kunjungi itu, kalau dilihat dari kasusnya tidak begitu parah Stantingnya. Namun dua balita diantaranya ada persoalan penyakit penyerta yaitu TB Paru. Mereka sudah dirujuk ke rumah Sakit Umum Kol Abundjani Bangko,’’jelas Sekda.
Nanti penyakit penyerta kedua anak itu lanjut Fajarman, bisa ditangani dan Stuntingnya juga bisa dituntaskan. TPPS nanti akan cek tiga bulan kedepan bagaimana perkembangan anak tersebut.
‘’Mudah-mudahan tinggi anak itu akan bertambah dan berat badannya juga bertambah. Melalui penanganan dan pembinaan yang dilakukan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) ini akan cepat tuntas,’’harap Sekda Merangin.
Pada kesempatan itu Sekda bersama rombongan juga memberikan bantuan bagi ibu hamil. Diharapkan Fajarman, kedepan Kecamatan Batang Masumai tidak ada lagi anak Stunting, begitu juga dengan kecamatan-kecamatan lainnya.
“Kita sama-sama berdoa, semoga melaui kerjasama yang baik ini dapat menurunkan angka prevalensi Stuntung di Kabupaten Merangin. Target kita pada 2024 ini 09 persen untuk Kabupaten Merangin, untuk itu perlu komitmen dari pimpinan tertinggi sampai ke tingkat TPK,” terang Sekda.(*)